Saturday, May 9, 2015

Kenangan 80's : Kikaider & Inazuman

source: captured from youtube
Yang namanya generasi 80's punya banyak kenangan yang unik. Bukan karena kami lebih baik dari generasi lain, sama sekali tidak. Tapi karena periode itu adalah periode peralihan. Teknologi mulai melesat dan berkembang. Di saat yang sama beberapa tahun kemudian negara kita juga memiliki akses yg lebih besar untuk berbagai perangkat yang waktu itu masih sangat baru. Paling tidak, baru untuk kita.

Salah satunya adalah video player. Dan itu membuka banyak akses untuk tontonan dari negara asing. Selain film televisi tentunya.

Mungkin masih banyak di angkatan kami, yang ingat dengan kaset video rental, kaset VHS dengan warna merah. Seperti juga saya masih ingat untuk menonton video itu di rumah tetangga kami harus setor 200 rupiah per anak. Itupun masih bisa di usir pulang sebelum film selesai kalau kebetulan anak yang punya rumah ngambek.

Salah dua dari film yang saya ingat adalah Kikaider, dan --akhirnya bisa mengingat kembali judulnya -- Inazuman.

Jauh sebelum amerika muncul dengan robocopnya, jepang sudah memproduksi serial robot (atau android ) pembela kebenaran. Kikaider di produksi pertama kali tahun 1972, tujuh tahun sebelum saya lahir. Kalau di golongkan, mungkin Kikaider ini masuk ke kelompok Metal Heroes bersama Gavan (Gaban), Sharivan, dan Shaider.

Kikaider, adalah android yang diciptakan oleh seorang profesor, untuk project ARK, project antisipasi terhadap bencana nuklir (tema yg mencuat saat itu). Memiliki chip yang membuatnya punya perasaan. Ceritanya sendiri standar seperti kamen rider atau super sentai. Pembela kebenaran. Tapi karena dasar idenya adalah robot, maka musuh kikaider dadalah robot-robot jahat dari organisasi kejahatan DARK.


Beda dengan Kikaider, Inazuman (1973), adalah manusia mutant yang memiliki kemampuan berubah wujud. Uniknya, Inazuman berbeda dengan karakter tokusatsu lainnya, ia memiliki dua tahapan berubah wujud. Awalnya menjadi semacam petarung yang tubuhnya merupakan kepompong, Sanagiman. Yang mampu menyerap energi serangan musuh. Energi itu dikumpulkan dan ketika mencapai jumlah yang dibutuhkan, kepompongnya hancur dan ia menjadi Inazuman

Konsep upgrade ini kemudian muncul lagi di Kamen Rider Kuga. Kamen rider pertama pada periode Heisei. 

Sampai sekarang saya masih suka pada tokusatsu. Terutama Kamen Rider. Walaupun kedengarannya konyol. Ada bapak-bapak usia 36 tahun nonton Kamen Rider :D.
Tontonan santai yang tidak perlu mikir terlalu banyak. Dinikmati saja.


Dan dengan semakin ngetrennya remake pada berbagai film. Jadi hal yang menyenangkan melihat versi rame-rame ketika tokoh-tokoh dari tahun 80'an ngumpul dengan tokoh generasi sekarang. Menarik juga melihat bagaimana tampilan baru dari tokoh masa kecil kita, ketika disesuaikan dengan perkembangan teknologi sekarang. Seperti juga saya senyum-senyum ketika menonton versi baru dari Kikaider, Kikaider Reboot (2014). Yang tampilannya beda jauh. Senang melihat pembuatannya yang serius. Setelah kecewa berat dengan versi remake Zabogar yang hancur-hancuran dan rada 'dewasa'.

Postingan ini niatnya sebagai bagian dari 'seri' postingan tentang kenangan masa 80's-90's. Selain perbedaan yang sangat mencolok dengan masa sekarang ini. Ada hal yang menyenangkan menulis kenangan dari sudut pandang pribadi. Bisa jadi, nanti saat saya tua, klau blog masih ada, anak-anak bisa membacanya, dan tahu bagaimana masa lalu sebelum mereka.
  1. sama, saya bapak bapak umur 36 tahun tapi mengikuti kamen rider

    apalagi ini ada Amazons

    ReplyDelete

Start typing and press Enter to search