Saturday, April 9, 2016

Sensa. Titik Awal Jalan-Jalan Di Bandung



Di mana enaknya menginap kalau ke Bandung. Pertanyaan sederhana yang berujung pada kebingungan. Kenapa bingung? Karena sebagai penikmat hotel kelas ransel, yang standarnya hanya sekedar 'punya alas tidur yang bersih', jelas menjawab pertanyaan kerabat ini bukanlah perkara mudah.

Bagiku yang termasuk mantan pejalan dengan budget sangat rendah, kenyamanan bukan pilihan utama. Sedangkan bagi kerabatku ini, yang hendak ke Bandung bersama keluarga, kenyamanan mestilah menjadi syarat utama.

Liburan bersama keluarga, seharusnya bukan soal murah atau mahal, tapi mazhabnya adalah nyaman dan menenangkan.





Sedangkan mencari mengandalkan mesin pencari pun bukan perkara mudah. Salah kata kunci, bisa tersasar entah kemana-mana. Belum lagi hilangnya ahlak sebagian dari para penjaja usaha di dunia maya, yang memainkan kata kunci untuk sekedar mengejar rank atau pengunjung. Hasilnya, banyak sudah kisah liburan yang disiapkan dengan sepenuh cinta berujung pada kenangan buruk.

Bertanyalah pada yang paham. Ujar-ujar lama itu adalah pilihan tepat untuk kulakukan. Membujuk kawan yang kepala cabang sebuah bank nasional, lima belas menit percakapan, dua cangkir espresso, dan dua porsi mie aceh. Lalu kira-kira sepeminuman teh setelahnya, aku membuka alamat yang dianjurkan. Klik di sini dan mulai menjelajahi infonya. Tak lupa membandingkan dengan foto-foto koleksi pribadi si kepala cabang, yang baru pulang dari kotanya Ridwan Kamil.

Yang pertama kulihat adalah lokasinya. Aku sudah cukup tahu rasanya salah pilih lokasi. Seakan indah, tapi jauhnya dari mana-mana membuat perjalanan itu menyebalkan. Banyak betul waktu yang terbuang hanya karena waktu tempuh.

Hotel ini namanya Sensa Hotel, dan lokasi tepat di tengah kota. Hanya berjarak 3,15 km dari Bandara, dan praktis bersebelahan dengan Mall Cihampelas Walk. Mall yang disebut sebagai salah satu mall dengan desain ramah pejalan kaki.





"Pemandangannya indah, Dari balkon kamar, melihat Bandung di malam hari saja sudah jadi hiburan tersendiri." Si Kepala Cabang menceritakan, matanya menerawang. Dan aku tahu apa rasa yang disimpannya. Semua kita selalu ingin mengulang kembali perjalanan yang menyenangkan.

Aku diam-diam mencatat dalam hati. Ketika ia menceritakan soal ruang makan yang nyaman, bersambung dengan kolam renang. Dan melihat foto yang ditunjukkannya, desain yang elegan malah menarik perhatianku. Kombinasi garis ruang yang sederhana, dengan lengkungan yang membentuk kolam renang, juga kombinasi warna merah, dan jingga. Menonjolkan warna kolam yang biru, dan ketika matahari terbenam, gelapnya justru menjadi penegas komposisi warna. Entah siapa desainernya, tapi dia bisa membuat suasana tenang tapi juga berenergi. Aku suka.





Sebagai desainer grafis paruh waktu, dan ayah rumah tangga purna waktu. Keinginan bisa membawa keluarga berlibur adalah hal yang nyaris obsesif bagiku. Dan lama-laman informasi, berbingkai cerita dari seorang teman ini menjadi harta berharga, harta berupa informasi yang dengan senang hati kutandai di laman dunia maya, tanda bintang yang akan memudahkan saat aku mencarinya lagi nanti ketika daring di lain waktu. Bintang itu sebagai pertimbangan. Seperti juga angka 8,5 dari 10 pada penilaian pengunjung, dan empat bulatan hijau dari lima bulatan di laman tripadvisor.

Meja sudah sepi. Percakapan sudah usai. Kawanku sudah pulang. Dua cangkir espresso, hanya satu yang tandas. Mungkin karena aku memang suka kopi arabica pahit tanpa gula. Bukan karena hidupku sepahit itu, bukan. Hanya suka.

Aku membuka buku catatan kecil, tempatku mencatat dan menyimpan hal-hal penting. Tak ingin mengulang kejadian ketika laptopku kalah menghadapi gempuran virus, dan data demi data terhapus.

Kerabatku akan berangkat dua kali lusa, malam nanti akan kukabarkan pilihan ini. Dan bagiku yang perjalanan berlibur bersama keluarga masih berlabel 'satu waktu nanti', adalah menyenangkan bila tahu ada kenyamanan yang bisa kupersiapkan untuk kenyamana keluarga.

Aku menutup buku catatan itu, menyimpannya dalam saku. Di salah satu halamannya tertulis. Sensa, Bandung, rekomendasi kawan.



  1. Semoga segera terwujud liburannya bang. Udah lama pingin ke bandung tapi blm kesampaian juga

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Sekalian sama program honeymoon yang tertunda aja, Ayi :)

      Delete
  3. Replies
    1. Hehehe, saya kangen Banda Aceh. Tapi pas nyampe Banda malah kangen dinginnya Takengon.

      Delete

Start typing and press Enter to search