Saturday, February 23, 2019

Menilai Orang Lain

Kita selalu bisa mendapat 'pelajaran' dari berbagai tempat.

Seperti tadi, ketika menonton salah satu seri Hawaii Five-O. Tepatnya Ep. 17, Session 9.

Junior -- satu dari tokoh utama dan petugas di Five-O, satuan elite fiktif Hawaii -- terpaksa menembak temannya, Tory, seorang perampok Bank.

Sebelum itu, Junior sudah melakukan segala hal untuk memastikan Tory tidak diserbu oleh pasukan keamanan. Ia mengupayakan kalaupun Tory tertangkap, ia yang menangkapnya agar Tory tidak cedera. Demi menghormati istri dan anak Tory yg masih bayi.  Tapi Tory tidak mau menyerah dan akhirnya tak menyisakan pilihan lain bagi Junior ketika Tory melawan.

Tapi bagi Layla, istri Tory, Junior tetap salah.  Hasil akhir menjadi satu-satunya yang terlihat. Semua usaha Junior untuk menyelamatkan Tory, diabaikan.

Adegan demi adegan itu membuat saya merenung sendiri. Sering kali orang hanya melihat satu hal, tanpa mau memikirkan apa yang terjadi sebelum itu. Sering kali satu hal yang terjadi adalah bagian dari rangkaian sebuah kejadian panjang.

Tak jarang keputusan itu bukan keputusan yang mudah, sebuah pilihan berat, yang pahit. Sebuah pilihan setelah begitu banyak hal menyakitkan yang mendahuluinya.

Kita sering kali lupa. Mengukur tindakan orang hanya berdasarkan sudut pandang yang kita inginkan. Ketika itu adalah hal buruk menurut penilaian kita. Bahkan tak jarang mengabaikan semua hal baik yang pernah ada sebelumnya.

Ungkapan lama. Before you judge people, put yourself in his shoes. Sebelum menilai orang, coba tempat dirimu di posisinya.

Secara harafiah? Itu jelas bukan hal mudah. Tapi secara umum ungkapan itu mengatakan untuk pelajari baik-baik sebelum menghakimi orang lain. Sebelum menilai orang lain.

Tak jarang, sebuah keputusan adalah satu hal yang memang harus dilakukan. Dan kita sering kali harus menjalaninya sebaik mungkin. Sambil mengingat kata yang disebut berasal dari Sayyidina 'Ali R.A.

"...orang yang membencimu tidak akan mendengar penjelasanmu, sedangkan yang menyayangimu tidak membutuhkan itu."

Seperti tulisan ini, coretan yang terkesan ngelantur bagi orang lain. Tapi bagi saya, ada nilainya.

Post a Comment

Start typing and press Enter to search